Desa DERMOSARI

                 Kamis tanggal 13 Oktober 2025 bertempat di balai desa Dermosari Pemdes Dermosari melaksanakan pelatihan pembuatan manisan dan jane instant. Jahe (Zingiber officinale) bukanlah sekadar bumbu dapur atau penghangat tubuh biasa. Rimpang yang kaya aroma dan rasa pedas ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kuliner dan pengobatan tradisional di Asia selama ribuan tahun. Dianggap sebagai salah satu rempah paling serbaguna, jahe menawarkan kehangatan alami sekaligus segudang manfaat kesehatan yang didukung oleh ilmu pengetahuan modern.        

                 Jahe diperkirakan berasal dari Asia Tenggara Maritim dan telah dibudidayakan di India dan Tiongkok sejak lebih dari 5.000 tahun yang lalu. Kepopulerannya menyebar melalui Jalur Sutra dan rute perdagangan rempah-rempah maritim, menjadikannya salah satu komoditas penting yang mencapai Eropa pada abad ke-1 Masehi. Di Indonesia, jahe merupakan tanaman pekarangan yang sangat familiar dan menjadi bahan utama dalam berbagai ramuan tradisional seperti jamu dan minuman penghangat (misalnya wedang jahe). 

                  Dalam Pelatihan ini menekankan pembuatan manisan dan jahe instant. Dalam pelaksanaannya acara ini diisi oleh dua orang petugas dari Balai penyuluh Pertanian kecamatan Tugu dan dalam prakteknya dilakukan oleh Dwi Darwati anggota Kelompok wanita tani yang sebelumnya mendapat pelatihan selama seminggu di Kota Malang. Acara ini di ikuti oleh anggota KWT Colombia, anggota PKK Desa Dermosari serta kelompok masyarakat lainnya. 

Kekuatan jahe terletak pada senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya, terutama yang bertanggung jawab atas aroma dan rasa pedasnya

Gingerol: Senyawa utama yang memberikan rasa pedas yang khas pada jahe segar. Gingerol adalah anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.

Shogaol: Senyawa yang terbentuk ketika jahe dikeringkan atau dimasak. Shogaol memiliki rasa yang lebih pedas dan efek analgesik (peredam nyeri) yang lebih kuat daripada gingerol.

Zingiberene: Senyawa yang bertanggung jawab atas aroma khas jahe.

Berkat kandungan senyawa aktif tersebut, jahe terbukti memiliki berbagai manfaat pengobatan, yang membuatnya dijuluki sebagai superfood alami:

1. Meredakan Mual dan Muntah

Jahe sangat terkenal sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai jenis mual, termasuk mual di pagi hari ( morning sickness) pada ibu hamil, mual pasca-operasi, dan mual akibat kemoterapi. Senyawa aktifnya dipercaya membantu menenangkan saluran pencernaan.

2. Sifat Anti-inflamasi dan Pereda Nyeri

Gingerol dan Shogaol bekerja sebagai agen anti-inflamasi alami yang dapat membantu mengurangi rasa sakit otot setelah berolahraga dan meredakan gejala pada penderita osteoartritis. Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri sendi.

3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

Jahe dikenal dapat mempercepat pengosongan lambung, sehingga efektif meredakan gangguan pencernaan kronis atau dispepsia. Ini membantu makanan bergerak lebih cepat melalui sistem pencernaan, mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman.

4. Membantu Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

Sebagai antioksidan kuat, jahe membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan potensi jahe dalam menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, dan bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu.

Meskipun jahe umumnya aman, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping ringan pada beberapa orang, seperti rasa panas di dada (heartburn) atau diare. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe sebagai pengobatan utama, terutama bagi ibu hamil atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.